Masjid sebagai Pusat Ibadah dan Ukhuwah
Kami adalah tim yang berdedikasi dalam mengembangkan masjid melalui sistem informasi yang transparan, merata dan modern
Visi
"Menjadikan Masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pemberdayaan umat yang rahmatan lil ‘alamin, serta mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat."
Misi
- Menyelenggarakan ibadah yang sesuai syariat secara berjamaah.
- Menjadi pusat kajian dan pendidikan Islam.
- Mengembangkan kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
- Membina generasi muda Islam berakhlak mulia.
- Mengelola masjid dengan transparan dan profesional.
Nilai Utama
Ikhlas, Amanah, Gotong Royong, Transparan dan Berorientasi pada Umat adalah nilai dasar yang menggerakkan seluruh kegiatan di Masjid Istikmal.
Sejarah masjid istikmal
Perjalanan berdirinya Masjid Istikmal Kembang Putihan, lahir dari semangat kebersamaan masyarakat.
Sejarah Masjid Istikmal Kembang Putihan
Masjid Istikmal yang terletak di Padukuhan Kembang Putihan, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, merupakan hasil nyata dari semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat setempat dalam membangun sarana ibadah. Pembangunan dimulai pada tahun 1963, dan dua tahun kemudian, tepatnya 1965, bangunan utama telah berdiri dan mulai digunakan masyarakat.
Masjid ini dibangun di atas tanah wakaf dari Bapak Haji Sukro Wardi dan Bapak Jamiri, serta pembelian tambahan dari swadaya warga. Total luas tanah mencapai 189 m², terdiri dari 161 m² tanah wakaf murni dan 28 m² hasil swadaya masyarakat.
Tokoh utama pendiri Masjid Istikmal adalah Bapak Thohir dan Bapak Haji Ma’sum. Dahulu, Masjid ini dibangun sebagai pusat ibadah bagi warga Padukuhan Kembang Putihan dan dapat menampung beberapa jamaah yang berada di sekitar wilayah perbatasan dusun. Sebelum masjid ini berdiri, masyarakat setempat beribadah di mushola kecil seperti Mushola Iman Amanah (RT 01), Mushola milik Bapak Marwan, dan mushola di rumah Bapak Haji Daman Huri — yang kini seluruh aktivitas ibadahnya dipusatkan di Masjid Istikmal Kembang Putihan.
Pada awalnya, masjid ini diberi nama "Ghorun Hamidillah", yang berarti gua untuk beribadah kepada Allah, mencerminkan kesederhanaan dan niat tulus masyarakat. Namun, pada tahun 1965, atas inisiatif Bapak Haji Daman Huri, nama masjid diubah menjadi Masjid Istikmal, yang berarti kesempurnaan. Awalnya hanya dihadiri sekitar 20 jamaah, dan sejak tahun 1966 resmi menjadi masjid jami’ untuk pelaksanaan salat Jumat dan kegiatan keagamaan lainnya.
Pembangunan masjid dilakukan sepenuhnya dengan tenaga dan dana masyarakat setempat, tanpa bantuan dari pihak luar. Hal ini menjadi simbol kuatnya persatuan, kepedulian, dan semangat gotong royong umat dalam menjaga dan membangun rumah Allah.
Informasi keuangan masjid
Keuangan Masjid Istikmal Kembang Putihan yang update dan transparan
*Segala bentuk penerimaan dan penyaluran dana hanya dikelola oleh Masjid Istikmal Kembang Putihan.
Agenda Kegiatan Terkini
Jadwal kegiatan terbaru di Masjid Istikmal Kembangan Putihan
Galeri Masjid IStikmal
Beberapa galeri foto Masjid Istikmal Kembang Putihan
TA'MIR MASJID ISTIKMAL
Para Pengurus Masjid yang sangat berdedikasi